Berikut ini terdapat beberapa pendekatan psikologi hukum, antara lain: 1. Psychology in law (psikologi dalam hukum) Adalah pendekatan yang spesifik terhadap psikologi hukum. Dalam hal ini, hukum lebih bersikap inisiatif daripada psikologi. Seseorang yang terlibat dalam masalah hukum hanya akan mengundang psikolog jika memang diperlukan. Maka, seringkali jaksa dan para penegak hukum membutuhkan pendapat dari para psikolog untuk melihat kondisi klien secara klinis. Berikut ini akan dibahas 13 peran psikologi klinis dalam psikologi forensik: Untuk Melihat Kondisi Mental Klien atau Subjek. Telah dibahas secara singkat sebelumnya bahwa terdakwa siding peradilan seringkali berpura TUGAS PSIKOLOGI ABNORMAL Analisis Kasus Individual Disusun Oleh : Avika Nur Kamila 111211131030 Kelas B Fakultas Psikologi Universitas Airlangga 2014 I. Gambaran Kasus Laki-laki berusia 21 tahun, berkuliah disalah satu Perguruan Tinggi di Jakarta, ketergantungan alkohol sejak duduk dibangku SMA, berawal dari ingin tahu serta pengaruh dari teman-teman sekolahnya dan sampai saat ini ia masih JURNAL PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 34, NO. 1, 76 – 88 ISSN: 0215-8884 76 JURNAL PSIKOLOGI The Grasshopper Phenomenon: Studi Kasus Terhadap Profesional yang Sering Berpindah‐pindah Pekerjaan Teddi Prasetya Yuliawan 1) & Fathul Himam 2) 1) PT Asuransi Astra Buana ‐ Jakarta Pendekatan Perilaku. Menurut pendekatn perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atau stimulus yang datang. Secara sederhanda dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Hal ini berarti tingkah lau itu seperti sebuah refek tanpa adanya kerja mental sama sekali. Sayangnya, perilaku ini membuat mereka kerap kali tertekan dan mudah stres, yang akhirnya meningkatkan risiko masalah mental selama masa remaja hingga dewasa. 4. Trauma bencana alam. Peristiwa bencana alam, di antaranya angin topan, gempa bumi, kebakaran hutan, tsunami, dan banjir, bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma psikologis. merupakan organisasi perkumpulan para psikolog dan ilmuwan psikologi di seluruh Indonesia. Kode etik Psikologi wajib untuk ditaati oleh seorang Psikolog atau Ilmuwan Psikologi. Seorang psikolog adalah orang-orang yang telah menempuh pendidikan S1 bidang ilmu Psikologi dan telah melanjutkan studinya ke jenjang S2. Pada periode sebelum itu, psikologi pendidikan, psikologi klinis, dan penyelidikan untuk mengungkap kematian sebagainya. Psikologi forensik seperti yang yang mencurigakan, misalnya akan sangat sudah disinggung di atas lahir sebagai sebagai bersifat subjektif dan bahkan sebagian berbau respon psikologi dalam bidang hukum takhayul. Penjelasan Lengkap: contoh kasus psikologi dan analisisnya. 1. Kasus ini melibatkan seorang wanita muda bernama Sarah yang baru lulus dari sekolah tinggi dan telah mengambil pekerjaan paruh waktu di sebuah toko. 2. Sarah mengalami masalah dengan menjaga hubungan dengan teman-temannya dan orang lain di lingkungannya dan merasa kesepian. 3. Kriteria untuk mengembangkan kasus berasal dari single case, dan jauh berbeda dari studi kasus untuk tujuan penelitian. Misalnya studi kasus gangguan psikologi klinis yang didasarkan pada penelitian tertentu. Studi kasus ini dikembangkan menggunakan kombinasi kriteria diagnostik dan observasi klinis. Case history digunakan kunX1t.